Oleh dokter, Badriah didiagnosis mengalami gangguan stroke. Nilai kolesterol baiknya (HDL) kecil, sedangkan kolesterol jahat (LDL) amat tinggi. Kadar trigliserida dan total kolesterolnya juga di atas ambang normal. Menurut Dr. Alfred Sutrisno, Sp.BS, penulis buku Stroke??? You Must Know Before You Get It!, kolesterol memang ikut berperan terhadap terjadinya kasus penyakit jantung dan stroke.
Selain kolesterol yang tak terkontrol, stroke yang dialami Badriah juga akibat kadar gula darahnya cukup tinggi. Sayangnya, Badriah lupa menyebutkan kadar total kolesterol dan gula darahnya waktu terserang stroke.
Selain gangguan saraf di otak, Badriah juga mengalami parkinson. “Kedua tangan ini sering bergerak-gerak sendiri,” tuturnya.
Setelah menjalani berbagai pengobatan tanpa hasil, suatu hari di bulan Juni, Ana, putrinya, melihat papan reklame Kedai Obat Herbal Nyo di daerah Meruya, Jakarta Barat, tempat Njo Swie Jan berpraktik pengobatan tradisional Cina. Ketika itu Ana berharap ibunya menemukan “jodoh pengobatan” atas penderitaan yang dialaminya.
Ana lalu membawa ibunya berobat pada Njo Swie Jan. Lewat tangan Nyo, demikian praktisi ini biasa disapa, Badriah mendapatkan terapi pijat buka saraf dan ramuan herbal Cina.
Empat Kali
Meski kesembuhan stroke sifatnya individu, Badriah merasa beruntung bertemu Nyo. Setelah diterapi sebanyak empat kali dan rutin minum obat herbal Cina, ia mampu menggerakkan kedua kakinya kembali.
Badriah juga sudah bisa secara mandiri pergi ke kamar mandi. Meski demikian, ia merasa perlu terus berobat pada Njo Swie Jan karena bicaranya belum selancar dulu.
Menurut Nyo, stroke tergolong penyakit yang sulit disembuhkan. Jika terjadi gangguan pada organ tubuh, seperti mulut, tangan, dan kaki, penderitanya tidak akan kembali hidup normal.
Banyak orang menyebut pasien stroke tidak akan lama bertahan hidup. Meski begitu, tak sedikit pasien yang sembuh dari kelumpuhan, bahkan dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Semua bergantung pada faktor pencetus stroke dan cara penanganannya.
Pada kasus Badriah, Nyo mengaktifkan kembali saraf-saraf motorik dengan teknik pijat, yang diberi nama terapi buka saraf. Pemijatan hanya dilakukan di daerah pinggang hingga ujung kaki.
Namun, pada banyak kasus stroke, biasanya Nyo menusukkan jarum akupuntur di daerah bokong dan titik-titik persendian. Selain dengan terapi buka saraf, Nyo memberikan ramuan herbal Cina hasil racikannya sendiri.
Herbal Cina yang diberikan Nyo kepada Badriah antara lain chang pu, xiao lang du, yang ti ye, ai ye, dan tou gu caou. Khasiat dari beberapa herbal itu, katanya, untuk menghilangkan angin dan melancarkan peredaran darah.
Herbal itu sudah diblender dan dibentuk bulatan-bulatan. Pasien tinggal menelannya saja. “Saya minum ramuan herbal racikan Nyo 3x2 sehari. Alhamdulillah, 3 hari minum, saya sudah bisa berjalan,” ujar Badriah sumrigah.
Tulang Rawan
Di kliniknya, Nyo tak hanya mengobati gangguan stroke semata. Banyak pasien yang datang dengan keluhan kencing manis, parkinson, batu ginjal, asma, kanker, pengapuran, nyeri sendi, dan saraf terjepit.
Secara khusus, untuk gangguan saraf terjepit di tulang belakang, awalnya Nyo akan melakukan deteksi rabaan. Perabaannya dengan menekankan kedua ibu jari tangan di tiap-tiap ruas tulang belakang, dari bawah ke atas. Bila ada gangguan di masing-masing ruas, ia akan merasakan adanya benjolan. Proses perabaan ini memakan waktu 10 menit.
Setelah mengetahui daerah yang bermasalah, sejurus kemudian ia menanamkan 12 jarum akupuntur di daerah tulang rawan. Tulang rawan adalah rongga di antara persendian ruas-ruas tulang belakang. Cara penusukan jarum akupuntur inilah yang menjadi cirinya. Cuma sedikit terapis akupuntur yang melakukan penusukan seperti Nyo.
Bapak dua anak ini menambahkan, penusukan di tulang rawan untuk mengecilkan pembengkakan yang terjadi akibat gangguan saraf terjepit dan melancarkan peredaran darah. Setelah 1 jam, jarum-jarum akupuntur dilepas. Selanjutnya, ia meresepkan ramuan tradisional Cina.
“Beberapa bahan ramuan yang diberikan untuk kasus saraf terjepit adalah cula badak, niu wang, dan ginseng liar Cina. Semua bahan yang saya berikan sudah diblender jadi satu dan dibentuk bulat-bulat, yang harus diminum 3 x 2 sehari,” katanya.
Selanjutnya, setiap seminggu sekali hingga enam kali pertemuan, pasien diminta untuk datang lagi kepadanya. Rata-rata, katanya, setelah enam minggu pasien mendapatkan kesembuhan.
Sekali kunjungan, Nyo mematok harga Rp 200.000 untuk berbagai macam kasus. Sementara harga ramuan yang diresepkannya mencapai jutaan rupiah. Ia mengaku harga ramuan dan jasa yang ditawarkannya adalah yang termahal di Indonesia.
http://www.gayahidupsehatonline.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=3&artid=245
Selasa, 25 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar